Penggunaan Tools Manajemen Kebutuhan (MS Project) Oleh Moses Simanjorang

 Penggunaan Microsoft Project

        Microsoft Project (MS Project) adalah perangkat lunak yang dibuat untuk membantu pekerjaan manajer proyek dalam menyusun jadwal, mengelola sumber daya, melacak kemajauan, dan mengendalikan anggaran proyek. Alat bantu ini sangat penting untuk memastikan projek berjalan tepat waktu, anggaran yang dikeluarkan untuk proyek sesuai dengan kualitas yang baik.

 

 1. Tujuan dan manfaat penggunaan MS Project

        Dalam jurnal Prepare Project Schedule using Microsoft Project (2021), dijelaskan bahwa Microsoft Project dapat :

  • Membantu merencanakan pryek dengan membuat Work Breakdown Structure (WBS).
  • Memungkinkan manajer proyek untuk melakukan penjadwalan aktivitas, menetapkan durasi, dan mengatur ketergantungan antar tugas.
  • Menyediakan fitur resource leveling, yang memungkinkan alokasi sumber daya secara optimal dan menghindari over-allocation.
  • Memberikan berbgai tampilan visual seperti Gantt Chart dan Network Diagram untuk mempermudah pemantauan proyek.
  • Menyediakan fleksibilitas untuk mengatur kalender kerja, hari libur, serta menginput milestone secara otomatis.

 

2. Implementasi MS Project di Instansi Pemerintah

        Dalam jurnal Microsoft Project Application in Optimizing Activities for Compiling Activity
Programs at the Lapadde Village Office (2024),  Microsoft Project digunakan dalam pelatihan untuk staf Kelurahan Lapadde, Kota Parepare. Tujuannya adalah : 

  • Meningkatkan kompetensi TIK staf kelurahan dalam menyusun program kegiatan tahunan.
  • Mempermudah pengelolaan jadwal, anggaran, dan sumber daya dibandingkan dengan penggunaan MS Excel yang lebih manual.
  • Menyediakan fitur seperti penentuan tanggal mulai dan selesai yang otomatis, serta menampilakn progress proyek dan tim pelaksana secara real-time.

 

KESIMPULAN

MS Project sebagai alat bantu manajemen kebutuhan terbukti efektif dalam menyusun dan mengelola proyek, baik di sektor pendidikan, konstruksi, hingga pemerintahan. Kelebihannya terletak pada :

  • Integrasi fitur yang lengkap
  • Visualisasi jadwal yang jelas
  • Pengelolaan sumber daya yang efisien
  • Dukungan pengambilan keputusan yang lebih baik 


REFERENSI

  • Khaera Tunnisa, Rakhmadi Rahman, Alvian Tri Putra, Mar’atuttahirah, Rosmiati, Lukman Hakim, Januar Fahrisal, Akmal Baharuddin Syam, (2024). Microsfot Project Application in Optimizing Activities for Compiling Activity Programs at the Lapadde Village Office.
  • Ms. Darshana P. Khandare, Dr. M.R. Nagare (2021). Prepare Project Schedule using Microsoft Project.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Model Proses Agile oleh Moses Simanjorang

Gambar
1. DevOps Definisi      DevOps merupakan serangkaian praktik yang menggabungkan proses pengembangan (development) dan operasi (operations). DevOps juga dapat diartikan sebagai konsep yang berfokus pada pengembangan dan pengiriman perangkat lunak melalui pendekatan kolaboratif dan integratif antara tim pengembang (developer) dan tim operasi perangkat lunak (operations). (Agus Hermanto, 7 Mei 2024, Metode Pengembangan DevOps)   Bagan / Diagram alur   Metode DevOps memiliki siklus hidup yang penting dalam pengembangan proyek perangkat lunak. Berikut adalah penjelasan mengenai tahapan-tahapan dalam siklus hidup DevOps: 1. Plan (Perencanaan) Pada tahap ini, dilakukan identifikasi tujuan dan kebutuhan untuk merancang serta mengembangkan perangkat lunak. Selain itu, proses manajemen proyek, penjadwalan, rencana pengujian, kebijakan dan persyaratan, serta rencana awal untuk pembaruan dan rilis dalam setiap iterasi juga menjadi bagian dari tahapan ini. 2. Develop (Penge...
Baca selengkapnya

Perbandingan 2 jurnal DSDM oleh Moses Simanjorang

 Gambar 1. DSDM Life Cycle      Dynamic Syste m Development Method (DSDM) adalah proses model yang mengutamakan keterlibatan pengguna secara berkesinambungan dengan pendekatan pengembangan secara berulang dan bertambah, tanggap terhadap perubahan, untuk membangun sistem perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan bisnis tepa t waktu dan juga tepat anggaran.  Terdapat 5 Fase dalam pengembangan DSDM, yaitu : Studi Kelayakan(Feasibility): Fase ini mempertimbangkan kelayakan proyek dalam hal bisnis dan teknis, juga sebagai kesesuaian proyek untuk pendekatan RAD. Studi Bisnis(Business  Study): Fase ini mendefinisikan fungsionalitas tingkat tinggi dan entitas bisnis utama yang terpengaruh. Iterasi Model  fungsional(Functional  Model Iteration): Fase ini digunakan untuk membangun dan mendemonstrasikan fungsionalitas  yang  diperlukan  menggunakan prototipe yang berfungsi. Iterasi Desain dan Pembangun...
Baca selengkapnya