Perbandingan 2 jurnal DSDM oleh Moses Simanjorang
Gambar 1. DSDM Life Cycle
Dynamic System Development Method (DSDM) adalah proses model yang mengutamakan keterlibatan pengguna secara berkesinambungan dengan pendekatan pengembangan secara berulang dan bertambah, tanggap terhadap perubahan, untuk membangun sistem perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan bisnis tepat waktu dan juga tepat anggaran.
Terdapat 5 Fase dalam pengembangan DSDM, yaitu :
- Studi Kelayakan(Feasibility): Fase ini mempertimbangkan kelayakan proyek dalam hal bisnis dan teknis, juga sebagai kesesuaian proyek untuk pendekatan RAD.
- Studi Bisnis(Business Study): Fase ini mendefinisikan fungsionalitas tingkat tinggi dan entitas bisnis utama yang terpengaruh.
- Iterasi Model fungsional(Functional Model Iteration): Fase ini digunakan untuk membangun dan mendemonstrasikan fungsionalitas yang diperlukan menggunakan prototipe yang berfungsi.
- Iterasi Desain dan Pembangunan Sistem (Design Prototype Function): Fase ini digunakan untuk memperbaiki prototipe fungsional, terutama untuk memenuhi persyaratan non-fungsional.
- Implementasi(Implementation): Tahap implementasi meliputi penyerahan kepada pengguna, diikuti oleh ulasan keberhasilan proyek.
Jurnal yang saya pakai adalah:
1. Winky Nyunando, 2020. Implementasi Agile Dynamic System Development Method Berbasis Web Pada Sistem Penggajian
2. Pramitha Dwi Larasati, 2020. Analisis dan Perancangan Sistem E-Learning Classroom for Academic Menggunakan Dynamic System Development Method(DSDM) Studi Kasus : School of Engineering and Technology Tanri Abeng University
Berikut adalah perbedaan penerapan dari 2 jurnal tersebut:
1. Feasibility (Studi Kelayakan)
- Jurnal 1: Fokus pada kelayakan bisnis dan teknis serta kecocokan dengan RAD.
- Jurnal 2: Analisis mendetail mencakup sistem lama, diagram (Use Case, Activity), dan analisis SWOT.
2. Business Study (Studi Bisnis)
- Jurnal 1: Mendefinisikan fungsionalitas utama dan entitas bisnis tanpa rincian teknologi.
- Jurnal 2: Analisis bisnis dan teknologi dengan fokus pada adaptasi teknologi baru.
3. Functional Model Iteration (Iterasi Model Fungsional)
- Jurnal 1: Prototipe fungsional untuk demonstrasi fungsionalitas.
- Jurnal 2: Menghasilkan komponen model (Use Case, Activity, Class Diagram, Rancangan Data) dan tambahan seperti time box plan.
4. Design and Build Iteration (Iterasi Desain dan Pembangunan)
- Jurnal 1: Fokus pada peningkatan prototipe non-fungsional tanpa rincian implementasi.
- Jurnal 2: Rincian desain antarmuka pengguna (login, dashboard, pengaturan upah) dengan penjelasan fungsi tiap halaman.
5. Implementation (Implementasi)
- Jurnal 1: Implementasi sebagai penyerahan dan ulasan keberhasilan proyek.
- Jurnal 2: Meliputi pelatihan pengguna, perencanaan sumber daya, dan pengujian untuk bug/error.
Keuntungan DSDM:
- Pengurangan Risiko
- Dokumentasi Terfokus
Hanya mendokumentasikan yang penting, sehingga lebih efisien.
- Adaptabilitas Tinggi
Fleksibel dan mudah beradaptasi dengan perubahan kebutuhan proyek.
- Keterlibatan Pengguna yang Tinggi
Kolaborasi intensif dengan pengguna memastikan produk sesuai kebutuhan.
- Pengembangan Cepat dan Terukur
Iterasi dan time-boxing memungkinkan pengembangan cepat dan sesuai jadwal.
- Fokus pada Kebutuhan Bisnis
Menjamin pengembangan berorientasi pada nilai bisnis yang tinggi.
Kerugian DSDM:
- Membutuhkan Tim Terampil
Mengharuskan tim berpengalaman dalam Agile dan prototyping.
- Ketergantungan pada Feedback Cepat
DSDM memerlukan feedback cepat agar iterasi berjalan sesuai jadwal.
- Kompleksitas pada Proyek Besar
Koordinasi iterasi menjadi lebih rumit pada proyek yang sangat besar.
- Tidak Cocok untuk Proyek Terdefinisi Rinci
Sulit diterapkan pada proyek yang membutuhkan spesifikasi tetap.
- Tantangan Waktu dan Biaya
Iterasi berulang dapat melebihi anggaran waktu dan biaya.
- Keterlibatan Pengguna Intensif
Membutuhkan keterlibatan pengguna yang konsisten untuk hasil optimal.
Komentar
Posting Komentar